Setelah sehari Penang (bisa baca disini), destinasi selanjutnya adalah Kuala Lumpur. Meski bukan yang pertama kesini, tapi masih excited..
Kita sampai di TBS sekitar jam 4 pagi, setelah ambil koper di loker kita lesehan dulu nunggu gerbang LRT dibuka, karena baru jam 06.00 LRT mulai beroperasi.
Tujuan selanjutnya adalah ke hostel dulu untuk titip barang. Kita nginep di Sunshine Bedz di daerah bukit bintang. It's recommeded place to stay in KL gaess, tempatnya super strategis, murah, bersih, petugasnya ramah, dekat stesen Bukit bintang dan halte bus go KL.
Dari stesen Bandar Tasek Selatan perlu ganti satu kali LRT untuk sampai di stesen Bukit Bintang. Untuk mencapai Sunshine Bedz gampang banget dari pintu keluar tinggal lihat kearah kiri dikit, kalo udah lihat MCD tinggal jalan kesana, karena Sunshine Bedz tepat disebelah MCD. Tepatnya dilantai dua jadi kita harus naik tangga kecil.
Sampai di Hostel, niatnya cuma titip barang ternyata kita dipersilahkan mandi dan sarapan (simple breakfast), awesome... Mandi selesai lanjut sarapan dan kita semeja dengan traveler ibu-anak asal Jawa Tengah yang baru pulang dari Kamboja, jadilah kita ngobrol bebas dengan bahasa Indonesia. Kita juga dapat sharing mie gelas buat ganjal perut.
Jam 11 siang kita baru keluar Hostel dan mulai pusing-pusing...
1. Batu Cave
Sejujurnya nothing special here for me, tapi namanya landmark nggak afdol kalo nggak foto disana. Cara kesana cukup mudah, kita bisa naek KTM Komuter jalur Batu Cave. Jika dari KL sentral perjalanan sekitar 30 menit dengan tiket 2 RM. Sepanjang perjalanan kita bisa menikmati pemandangan lembah Klang atau mengisi waktu untuk recharge energi dengan tidur walau sebentar (yes, that's me). Nggak perlu takut keblabasan karena stesen Batu Cave adalah pemberhentian terakhir.
Karena sudah kali kedua kesini, jadi saya cuma ngantar temen foto di depan patung Dewa Murugan yang sempat hits di kantor. Mungkin hanya sekitar 30 menit kita foto2 dan nggak ada niatan untuk naik ke gua, mungkin karena kaki udah gempor dan masih banyak tujuan untuk hari ini.
Sepengamatan saya, sebagian besar pengunjung di Batu cave adalah orang India, mungkin mereka mau beribadah di Kuil yang ada disini. Selain itu banyak sovenir khas India yang dijajakan disini.
2. Dataran Merdeka
Berangkat dari stesen Batu Cave kita menuju KL Sentral dan ganti LRT Kelana Jaya Line turun di stesen Masjid Jamek, kalo mau hemat bisa naek bus Go KL red line turun di depan Dataran Merdeka. Oh ya, kita sempatkan makan siang di foodcourt KL sentral sebelum pindah LRT, pilihan makanannya banyak, harganya juga standar.
jika naek LRT dan turun stesen Masjid Jamek cari exit Dataran Merdeka, begitu keluar cari jalan Tun Perak yang atasnya ada jalur rel kereta. Sampai ada perempatan lampu merah pertama, belok kiri dan langsung terlihat banyak bangunan tua dan tinggal nyebrang kalo mau nemuin lapangan hijau Dataran Merdeka.
Mungkin daerah dataran merdeka ini seperti kota tuanya Kuala Lumpur. Banyak bagunan peninggalan Inggris yang masih berdiri kokoh dan terawat. Diantaranya Sultan Abdul Samad Building, Museum Textile, Kantor Pos, dll.
Karena datang disiang bolong dan suasana cukup panas, kita cuma foto-foto sebentar sambil istirahat. Tapi meski panas, lumayan rame ada beberapa rombongan yang mampir buat mengabadikan gambar.
3. Kuala Lumpur City Gallery
Tempatnya sebelahan dengan Dataran Merdeka, jadi kalo sudah sampai di Dataran Merdeka mampirlah kesini buat foto di the giant I Love KL. Cara kesini dari dataran Merdeka cukup jalan lurus kearah tiang bendera nanti akan muncul bagunan seperti di atas ini.
KL City Gallery buka setiap hari dari jam 09.00-18.30 waktu setempat, dengan HTM 5 RM. Disini kita bisa menikmati free Wifi dan lumayan kenceng.
KL City Gallery merupakan museum dan tourism center yang menyediakan walk and tour map dengan beberapa bahasa. Disini kita melihat foto yang menjadi saksi sejarah perkembangan Kuala Lumpur, seperti pada masa penjajahan Inggris dan peristiwa penting di Ibu Kota Malaysia ini. Selain itu di lantai dua ada semacam show room yang menyajikan film pendek tentang sejarah Kota KL dan pertunjukan lampu kelap-kelip di maket kota KL. bagus,,,
Bagi yang mau beli official Souvenir of KL bisa beli disini, jenisnya banyak mulai dari buku, miniatur bagunan, magnet, jepit, kaos, dan pernak-pernik lain. Tiket masuk seharga 5 RM tadi bisa kita berlanjakan disini, jadi semacam voucher gitu. Tapi jika tidak tertarik beli souvenir disini, tiket tadi kita jajakan di Arc Kafe. like mine,,
setelah kembali segar, kita lanjutkan perjalanan...
4. Central Market, Kasturi Walk, Petaling Street, My Din
waktunya beli oleh-oleh....
Empat tempat ini lokasinya berdekatan dan bisa kita tempuh dengan berjalan kaki saja. Meski bikin gempor, tapi kalo cewek diajak shoping pasti langsung fit lagi.
Dari KL City Gallery rencananya mau bus GoKL ke Central market, tapi bisnya nggak datang2, akhirnya kita putuskan jalan kaki saja. Jarak ke central Market dari KL City Gallery hanya sekitar 400 m, kalo jalan kaki nggak sampai 10 menit sudah ketemu Kasturi Walk.
saking semangatnya cari oleh-oleh nggak sempat pegang kamera. Sedikit Gambaran dari 4 tempat ini:
Central Market atau Pasar Seni merupakan pasar modern di dalam bagunan besar. Disini banyak penjual souvenir seperti miniatur Twin Tower, gantungan kunci, magnet, asbak, Kaos, coklat dan aneka makanan khas (saya sempat beli Nestea/teh Thailand disini), kain tenun Malaysia, dll. Selain pernak-pernik tersebut disini juga ada foodcourt yang menjual masakan khas malaysia. Bagi yang mau sholat, di lantai atas Central Market ada Mushola.
Kasturi Walk, merupakan jalan/gang terbuka yang terletak tepat disebelah Central Market yang difungsikan sebagai tempat jualan. Ciri khas dari Kasturi Walk adalah gapuranya yang berbentuk layang-layang khas Malaysia, kayak yang di Upin-Ipin. Meski terbuka kita nggak perlu khawatir kehujanan karena ada atap transparan. Penjual disini tidak sebanyak Central Market karena memang cuma satu jalur saja. Selain pernak-pernik sovenir, kita bisa menemukan street snack disini. Disepanjang jalan Kasturi ini ada Watson loh, dan saya sempat beli Hada Labo Mild Peeling.
Petaling Street Market, terletak di daerah ChinaTown tak jauh dari Central Market. Daerah ini mirip pasar malam menurutku, yang jualan banyak, barangnya juga bervariasi dan lebih murah. Souvenir standar bisa kita temukan disini, yang unik adalah banyak baju, dompet, tas, dvd dengan kualitas KW dijual murah disini. Dari belajaan oleh2 sebagian besar kita beli disini, dan siapa sangka disini kita ketemu dengan penjual asal Jawa Tengah. Usut punya usut si 'ibu' sudah lama jualan disini dengan suaminya yang merupakan penduduk lokal. Jadi proses tawar menawarpun semakin gampang, karena kita pakek bahasa Jawa. Si 'ibu' pun cukup populer dikalangan TKI di Malaysia, terbukti banyak mbak2 yang bersiap mudik belanja oleh2 ditokonya.
My Din, merupakan supermarket lokal, seperti Sardo kalo di Malang. Sebenarnya banyak cabangnya, tapi yang paling besar ada di dekat Petaling street ini, kalo nggak salah ada tiga atau empat lantai. Snack bermerek, bumbu dapur, alat kebersihan, alat masak, barang pecah belah, karpet, keperluan haji, jilbab dll ada disini. Saya beli jilbab khas Malaysia titipan teman, sambal balacan dan coklat jelly di supermarket ini. Pada kunjungan pertama saya ke KL saya beli Kitkat Green tea (dengan label halal) dan snack oat disini, tapi karena sekarang sudah gampang carinya di Malang dua snack ini saya skip.
Pulang dari empat tempat ini kita sudah kayak orang kulakan. Karena banyaknya kresek di tangan akhirnya kita putuskan balik ke Hostel dulu sekalian check in. Buka Peta bus GoKL ternyata ada halte dekat My Din, akhirnya kita jalan ke halte terdekat dan turun di halte Bukit Bintang dengan GoKL purple line. Lumayan hemat ongkos...
5. Suria KLCC
Setelah Check in, naruh barang, dan istirahat bentar kita lanjut ke KLCC, another must visit place in KL, yeay Twin Tower....
Berangkat dari halte Bukit Bintang kita naik GoKL green line menuju KLCC. Meski sudah jam setengah tujuh malam langit masih lumayan terang, jadi masih bisa menikmati pemandangan. Perjalanan kali ini lumayan lama karena macet.
Sampai di Suria Mall kita langsung menuju KLCC park untuk menikmati Fountain Light Show. Suasana disekitar kolam sudah rame, kalo ngga salah memang pas malam minggu. Semua orang sudah menunggu pertunjunkan dancing fountain with colorful light. Baru kita mendekat ke kolam, air mancurnya sudah mulai menari-nari. yeay...
Pada kunjungan pertama ke KL, saya KLCC di pagi hari dan pas weekday jadi nggak begitu rame, mau foto2 masih terang, dan bisa menikmati taman yang masih segar. Tapi kalo ditanya bagus pagi atau malam, saya lebih prefer malam selain Fountain Light show dengan latar Twin Tower yang penuh lampu, suasananya disini lebih menyenangkan di malam hari, lebih greget gitu.
Puas foto dan liat pertunjukan lampu kita masuk ke Suria Mall, mulai dari outlet Sephora, Watson, Guardian, The Body Shop (lagi diskon up to 70%), trus makin tak terkendali keluar masuk outlet meski nggak beli juga, hehe maklum cewek. Outlet terakhir yang kita singgahi adalah Vincci, Sebenarnya saya sudah ada beberapa list yang mau dibeli tapi ternyata banyak yang out of stock disini, jadi agak nyesel karena nggak beli di Vincci KLIA. Akhirnya cuma beli jam tangan 2 for 50RM, buat oleh-oleh dan titipan teman. Lumayan murahlah... (sebenarnya brand ini sudah ada di Surabaya, tapi di negara asalnya koleksi lebih lengkap dan lebih murah).
Sudah capek muter-muter kita kembali ke hatle Bus GoKL, kali ini tidak turun di Halte Bukit Bintang tapi di Halte StarHill Gallery karena mau jalan di sekitar mall dan toko2 di daerah Bukit Bintang. Karena sudah malam, banyak toko yang sudah tutup. Akhirnya kita menyerah, dan jalan ke arah Hostel. Sebelum kita masuk Hostel kita cari dinner dulu, didekat Halte Bukit Bintang ada beberapa toko kebab yang rame. Oke kita coba dan nggak tanggung-tanggung kita beli yang ukuran besar karena memang laper banget. Rasanya nggak mengecewakan, enak + Laper = enak banget.
Selesai 'makan malam' kita mulai berkemas karena pagi-pagi kita harus ke KLIA2 untuk penerbangan ke Singapura. Kenapa nggak naek bus Malam atau kereta? karena tiket naek pesawat lebih murah dari pada tiket bus atau kereta, kemaren dpt promo seharga 49 RM sahaja, lama tempuhnya juga lebih cepat naek pesawat, selain itu sudah dua malam kita habiskan di bus, jadi pengen ngelurusin punggung di kasur.
Berkemas selesai, mandi dulu biar badan fresh and then sleep tight, Zzzzz,,,,
Sampai ketemu di Singapura....